About

Monday, April 7, 2014

MOTOR STARTER REDUKSI

MOTOR STARTER REDUKSI
Motor starter reduksi adalah motor starter yang disempurnakan dalam bentuk yang lebih kecil dan leibh cepat putarannya. Selain itu juga model ini dapat menghasilkan gaya putar yang lebih kuat, karena memakai idle gear. Dengan idle gear tersebut, gaya rotasi dari anker diperlambat sampai sepertiga agar dapat menghasilkan momen puntir yang lebih kuat pada pinion gear, walaupun bentuk motor starternya lebih kecil. Gambar 5 – 27 menunjukkan bentuk motor starter reduksi secara keseluruhan.
Konstruksi dan cara kerja

1.         Motor reduction gear
Motor starter terdiri dari anker, starter dan brush (sikat sikat). Seperti ditunjukkan pada gambar 5 – 28 drive pinion, idle gear dan clutch gear berkaitan tetap. Putaran anker dipindahkan ke drive pinion, melalui idle gear dan clutch gear sehingga putarannya berkurang sampai seperempat setelah melalui mekanisme clutch.

Gambar 5 - 28
2.         Kopling starter (starter clutch)
Seperti halnya pada starter konvensional, pada starter reduksipun dilengkapi dengan starter clutch. Untuk motor starter model reduksi ini, dipergunakan starter clutch seperti berikut:
Gambar 5 – 29. Starter clutch reduksi
Starter clutch terdiri dari pinion shaft yang perpindahannya jadi satu dengan pinion, spline tube yang disesuaikan terhadap clutch bagian dalam, clutch outer, clutch roller dan clutch gear.

Clutch roller adalah jenis outer roller, dan cara kerja pergerakan dari magnetic switch menyebabkan plunger magnetic switch menekan clutch pinion shaft, yang mana putarannya menekan return spring dan bergerak ke arah kiri (searah tanda panah).
Oleh karena screw spline memotong terhadap pinion shaft, pinion akan maju, sambil berputar dan berkaitan dengan ring gear. Untuk mencegah gigi-gigi dari roda gigi rusak (chippling) pada peristiwa persentuhan antara gigi ke gigi karena kegagalan dalam perkaitannya dan untuk menjamin perkaitan yang wajar antara pinion dan ring gear. Drive spring diperlengkapi dengan pinion. Fungsi drive spring adalah sebagai berikut:
Apabila pinion meluncur ke ring gear, drive spring ditekan oleh pinion shaft supaya hanya shaft saja yang maju, menyerap gaya plunger dan mencegah gigi-gigi dari kerusakan.

Dengan pengajuan dari pinion shaft , pinion berputar torsi dari screw spline dan menjamin perkaitan dengan ring gear. Peristiwa bila pinion seharusnya tidak berkaitan dengan ring gear, shaft sendiri yang akan maju menutup titik kontak utama magnetic switch. Anker akan berputar, menyebabkan pinion berputar dan berkaitan dengan ring gear. Untuk jelasnya dapat dilihat cara kerjanya starter gambar 5 – 31 clutch.
Cara kerja starter clutch
Seperti ditunjukkan pada gambar bahwa mekanisme clutch roller adalah jenis outer roller. Bila starter bekerja, roller-roller akan meluncur ke dalam outer alat mengunci bagian outer dan inner bersama-sama dan memindahkan momen puntir (torsi) dari outer (clutch gear) ke inner (spline tube).
Sebaliknya, apabila motor mulai hidup dan ring gear mulai memutar pinion, bagian inner yang berhubungan dengan pinion shaft dan screw spline akan berputar lebih cepat dibanding bagian luar (outer). Kemudian seperti pada gambar 5 – 33, roller-roller akan menekan pegas – pegas (springs) dan kembali ke posisi semula.
Akibatnya inner akan bebas dari outer sehingga dapat mencegah anker berputar berlebihan (over running).

3.         Saklar magnet
Gambar 5 - 34
Saklar magnet terdiri dari rumah, tutup selenoid, pull in coil untuk menarik plunger dan hold in coil untuk menahan plunger. Plunger dipakai untuk mendorong pinion keluar dari main kontak untuk mensuplai daya dari baterai ke motor.
Selanjutnya terminal utama akan tertutup oleh gerakan plunger seperti terlihat pada gambar 5 – 34, tapi pada waktu yang bersamaan plunger menekan pegas (spring 1). Kontak plate dan plunger merupakan satu kesatuan. Jadi apabila starter switch pada posisi ON, plunger tertarik ke dalam dan plunger shaft mendorong clutch pinion shaft keluar.
Gambar 5 - 35

Gambar 5 – 35 menunjukkan bahwa pegas (spring 2) dipasang di dalam plunger. Fungsinya sama seperti drive spring yang sudah diuraikan pada bagian yang menguraikan clutch. Apabila pinion melanggar ring gear, plunger akan menekan spring 2, menutup terminal utama. Dengan tertutup terminal utama, akibatnya anker berputar dan selanjutnya pinion akan berkaitan dengan ring gear secara sempurna.
Cara kerja starter reduksi
1.         Pada saat starter switch ON
Dengan memutar starter/switch ke posisi ON, arus akan mengalir melalui hold in cold dan bersamaan dengan ini juga mengalir ke pull in coil dan Kumparan medan. Pada saat ini, pull in coil dan Kumparan medan menghasilkan gaya magnet dengan arah yang sama.

2.    Pinion gear berkaitan penuh
Dengan terbentuknya gaya magnet ini plunger magnet switch (saklar magnet) tertarik ke dalam, menyebabkan plunger tertarik ke arah kiri sehingga pinion berkaitan dengan ring gear. Dengan perkaitan ini, plunger kontak plate menutup main kontak (terminal utama) sehingga Kumparan medan dan anker menerima arus listrik yang besar langsung dari baterai. Akibatnya anker berputar pada kecepatan tinggi dan drive pinion, idle gear kecepatannya turun sepertiga sampai seperempat. Sewaktu pull in coil terputus (shorted out), plunger dipertahankan hanya oleh hold in coil.

3.    Selama motor mulai hidup
Apabila motor sudah hidup, anker akan diputarkan oleh ring gear, sehingga clutch berputar bebas dan mencegah anker berputar pada kecepatan tinggi yang berlebihan (diluar batas).
4.    Pada saat starter switch OFF

Dengan memutar starter switch ke posisi OFF, arus yang mengalir ke hold in coil akan terputus sehingga plunger akan kembali ke posisi semula, akibat dari dorongan pegas 2 (plunger spring). Dengan demikian kontak utama (main contact) akan terbuka dari arus yang mengalir ke Kumparan medan akn terputus, dan anker akan berhenti berputar. Berhentinya anker ini dibantu dengan pengaruh pengereman dari gesekan antara brush (sikat) dan commutator.
SUB STARTER
1.         Penjelasan
Untuk mempermudah pemeliharaan mobil yang dilengkapi dengan tilt cabin, switch sub starter ditempatkan di ruang motor yang berfungsi untuk memperkerjakan sirkuit starter dan mempermudah menghidupkan motor bila cabin sedang diangkat.
2.         Cara menggunakan sub starter
a  Putar kunci kontak pada posisi “ON”
b  Transmisi pada posisi netral
c  Bukalah cabin
d  Kerjakan sub starter dan start motor
3.         Cara kerja starter
1. Persiapan untuk menghidupkan motor.
Kunci kontak                     “ON”
Neutral safety switch        “ON”
Sub starter switch             “OFF”
Dengan kunci kontak di set di “ON”, pindahkan transmisi pada posisi netral menyebabkan arus mengalir dari terminal B ke terminal starter, kunci kontak melalui neutral relay switch dan terminal sub starter.

2.     Menghidupkan motor
Neutral safety                    “ON”
Sub starter posisi              “ON”
Dengan menekan sub starter switch saat kunci kontak pada “ON” dan transmisi pada posisi netral menyebabkan arus mengalir dari baterai ® kunci kontak ® switch neutral safety ® Switch sub starter ® relay starter ® massa. Relay akan bekerja dan memungkinkan arus dari baterai secara langsung mengalir ke terminal S switch dan starter memutarkan motor. Bila motor tetap hidup, dan switch starter dibebaskan atau berada pada posisi “OFF” tetapi motor tetap hidup karena kunci kontak berada di “ON”.
3. Mematikan motor
Sirkuit untuk mematikan motor tidak dilengkapi lagi, jadi motor akan mati bila kunci kontak diputar ke posisi “OFF”.



0 komentar: