About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, April 26, 2014

Penguat tenaga rem (Boster)



CASIS
REM MOBIL
Penguat tenaga rem  (Boster)
Boster adalah perlengkapan tambahan pada sistem rem yang berfungsi untuk memperbesar gaya pengereman
Komponen-komponen boster

1.      Karet diafragma
2.      Katup udara
3.      Katup vakum
4.      Tuas pendorong
5.      Katup pengontrol vakum
6.      Tuas rekasi
7.      Torak boster
8.      Tuas pendorong
Alran gaya tekan pedal rem

A = saat pedal rem dfiinjak menghubungkan saluran 1        2 ada rekasi gaya dorong torak boster
B = saat pedal rem dilepas saluran 1       3      tidak ada

Prinsip kerja penguat tenagan (BOSTER)
Saat bebas

Tidak ada gaya tekan pedal    pegas rekasi mendorong katup pengendali ke arah katup udara menutup dan katup vakum membuka
Saluran vakum terbuka           ruang A berhubungan dengan ruang B
Tekanan diruang A         ruang B, tekanan seimbang            tidak ada rekasi gaya dorong torak
Pegas pengembali mampu menekan torak pada posisi belum bekerja

Saat direm

Gaya pedal rem    pegas reaksi      katup vakum menutuk saluran vakum     torak boster     batang dorong dan torak silinder master
Saat katup vakum menutupsaluran vakum     katup udra membuka saluran udara akibatnya ruang A tidak ada hubungan dengan ruang A
Ruang A berhubungan dengan tekanan vakum dan ruang B berhubungan dengan tekanan atmosfir (udara)         PB>PA         ada rekasi gaya dorong kearah torak silinder master (boster bekerja)

Gara Pengereman = Gaya dorong pedal  +  Torak Boster

Saat pedal rem lepas injakan

Tidak ada gaya dorong pedal   pegas katup pengendali mendorong katup pengendali kearah katup udara menutup udara     saluran vakum saluran
Ruang A berhubungan dengan ruang A kembali          ke ruang B = ruang A = tekanan vakum     rekasi gaya dorong torak hilang karena tekanan di depan dan dibelakang torak seimbang
Pegas pengembali torak boster terus mendorong pada posisi tidak direm
Jika melepas injakannya sedikit     saat pedal rem ditekan     gerakan kembali katup pengendali terhenti      torak terus bergerak hingga saluran vakum tertutup lagi    ruang B kembali berhubungan dengan tekanan atmostfir       tekanan ke torak silinder master dipertahankan sesuai kehendak sopir

Katup Pengendali Boster dengan tuas Reaksi

Cara kerja :
Saat bebas (tidak bekerja)
Pegas torak boster menekan torak pada posisi tidak direm dan tuas rekasi tegak karena titik tumpu “D” diam pada tumpu “C” di tekan ke kanan
Batang dorong pedal tertarik kekanan    dengan hubungan bola katup udara tertarik kekanan hingga menekan katup kontrol dan pegasnya pada posisi membuka katup vakum
Katup vakum terbuka, kevakuman diruang A berhubungan dengan ruangB dan katup udara menutup saluran udara kntrol      ruang B tidak berhubungan denganm udara luar

Tidak ada perbedaan tekanan antara dengan torak boster dian     torak boster tidak memberi gayakan gaya dorong

Saat pengereman

Pedal rem didinjak
Batang dorong pedal bergerak kekiri melawan pegas katup udara dan mendorong katup udara bergerak kekiri
Gaya pegas katup kontrol mendorong katup kontrol bergerak keiri mengikuti gerakan katup udara
 Gerakan katup kontrol tertahan dan menutup katup vakum
Katuip udara terus bergerak kekiri akibatnya saluran udra katup kontrol terbuka menghubungkan ruang variabel dengan udara luar
Tiorak bergerak kekiri akibat dari perbedaan tekanan dimana di depan torak (ruang A) adalah tekanan vakum dan dibelakang torak (ruang B) tekanan atmosfir (udra luar)
Tekanan ruangA      < tekanan ruang B
Torak bergerak kekiri
Pr A < Pr B
Tenagan dorong torak diteruskan kebatang dorong master melalui tumpuan”C” (torak dengan tuas rekasi), tumpuan G (tuas rekasi dengan piringan reaksi) piringan reaksi menekan batang dorong master silinder
Karena rekasi tumpuan G berlawanan arah dengan arah gaya ditumpuan C maka tuas rekasi terungkit pada bagian tepi dalam (tumpuan E)
Ditumpuan E didorong oleh torak katup udara karena tekanan batang dorong pedal, sehingga piringan reaksi menekan batang dorong  master dari timpuan G
Tumpuan G mendapat gaya dari tumpuan E dan tumpuan C Bila tenaga pedal rem sebesar

Tenaga Piston = b/a. F
F
Out put boster = F + (b/a).F


Saat tetap ditekan
Pedal trem ditekan tetap
Gaya dorong torak pada tumpuan C akibat perbedaab tekanan diruang A dan B menyebabkan torsk bergerak kekiri bersama katup kontrol
Jika gaya yang bekerja pada tumpuan C sam,pa seimbang dan katupkontrol bergerak kekiri menyentuk katup udara dan katup vakum
Karena tekan pedal tetap maka kan menimbulkan 6tekanan yang sesuai dengan penekanan pedal rem

Saat kerja maksimum
Tekanan pedal bertambah besar
Gaya pada tumpuan E besar
Tidak terdapat keseimbangan pada tuas reaksi, hingga tumpuan E menempel pada piringan reaksi mendorong batang dorong master
Katup udra semakin jauh membuka dan saluran udara semakin terbuka lebar Tekanan udra di runag B (ruang variabel) sama dengan udra luar
Perbedaan tekanan besar gaya dorong torak dan penambhan tekanan pedal rem akan menambah besarnya gaya yang bekerja pada batang pendorong master silinder


Saat pedal bebas/dilepas injakan
Keseimbangan pada truas reaksi hilang
Gaya dorong torak katup udra ke tumpuan E hilang
Torak udra didorong kekanan oleh rekasi gaya pada tumpuan G dan pegas katup udara
Katup udra bersentuhan dengan katup kontrol menutup saluran udara dan membuka katup vacum

Terjadi hubungan anatara ruang A dan ruang variabel B tidak ada perbedaan tekanan gaya dorong torak boster hilang dan torak boster didorong pegas pada posisi tidak bekerja

Saat pengereman tanpa vakum
Batang dorong pedal menekan katup udara membuka saluran udara ruang variabel “B” berhubungan dengan udara luar
Torak katup udara mendorong tuas reaksi pada tumpuan E dan menekan piringan reaksi selanjutnya menekan batang dorong master silinder
Tuas rekasi menekan pada tumpuan “D” dan selanjutnya mendorong pegas dan torak boster
Ruang variabel bertambah besar dan berhubungan dengan udara luar
Fungsi rem hidraulik tetap bekerja walau tekanan vakum di ruang A tidak ada/tidak bekerja karena kerusakan

Katup pengendali dengan Piring karet reaksi

1.      Diafragma
2.      Torak boster
3.      Piring karet reaksi
4.      Katup kontrol
5.      Katup udara
6.      Torak batang dorong masterrem
7.      Pegas torak boster
8.      Batang dorong master


Prinsip kerja :
Ruang A berisi cairan A yang tidak dapat dikompresikan
Bila torak D menekan cairan “A” maka tekanan cairan akan menekan permukaan c dan B
Gaya pada C dan B akan berbanding lurus :

FC = PA . AC  dan  FB = PA . AB
Semakin besar penampang A atau B semakin besar pula gaya bekerja pada permukaanya
Contoh : Fr   = 10 Kg            , AC = 6 cm2                             dan AB = 4 cm2
 PA = 10 Kg   =  1 kg/cm2                                                     FC = PA AC = 1.6 = 6 kg
                                                                                                FB = PA .AB = 1.4 = 4 kg

Perbandingan gaya dengan banyaknua fluida ini digunakan pada prinsip bekerja reaksi katup udara dan pada prakteknya biasanyan fumngsi rekasi ini dilaksanakan oleh piring karet reaksi

Silinder roda



CASIS
REM MOBIL
Silinder roda
Nama bagian-bagian dan cara kerja silinder roda :

Langkah tekan
Tekanan cairan rem yang di bangkitkan silinder master menekan sil karet silinder roda
Langkah lepas
Tekanan cairan rem tidak ada tegangan pegas pengembali sepatu rem tromol menekan sil karet silinder roda, cairan rem mengalir kembali ke silinder master

Macam-macam silinder roda
Silinder roda dapat dibedakan menjadi tiga macam :
Silinder roda satu torak
Silinder roda dua torak satu silinder
Silinder dua roda dua  torak dengan silinder bertingkat

Silinder roda sato torak

Keterangan :
Digunakan pada :
Sistem dupleks
Sistem servo

Silinder roda dua torak satu silinder
Keterangan :
Digunakan pada : Sistem duo dupleks
Sistem duo servo
F1 = F2
Silinder roda dua torak silinder bertingkat
Keterangan ;
F1>F2
Dinakan pada :
Sistem duo servo
Sistem dumpleks

Silinder master



CASIS
REM MOBIL

Silinder master
Konstruksi dan nama-nama bagian-bagian silindermaster :

Bagian-bagian
1.      Silinder
2.      Cairan rem
3.      Lubang penambhan
4.      Lubang kompensasi
5.      Saluran ke sil roda
6.      Katup
7.      Pegas katup
8.      Sil karet primer
9.      Cincin pelindung
10.  Lubang pengisian
11.  Torak
12.  Sil karet sekunder
13.  Reservoir
14.  Lubang ventilasi

Cara kerja master silinder
Langkah depan
Tekanan cairan rem terbentuk, setelah sil karet melewati lubang kompensasi
Langkah lepas
Tegangan pegas sil karet kembali, makan ruang didepan sil karet membesar (vacum), cairan rem dari reservoir mengalir keruang kerja
Setelah itu, cairan rem silinder roda (akibat gerak kembali toraknya) mengalir ke silinder master dan kembali ke reservoir, setelah lubang kompensasi terbuka.
Macam-macam silinder master :
Ada 3 macam silinder master :
Silinder master satu torak
Silinder master dua torak (jenis tandem)
Silinder master port less
Silinder master satu torak sudah dibahas pada hal 1 dan 2
Silinder master dua torak (tandem)

1.      Rumah batang pendorong (torak I)
2.      Cincin pengunci
3.      Lubang penambah
4.      Lubang kompensasi
5.      Baut pembatas
6.      Lubang ventilasi
7.      Sil karet primer
8.      Pegas
9.      Pentil
10.  Sil karet sekunder
11.  Sil karet sekunder
12.  Torak II
13.  Pegas
14.  Saluran rem untie sistem aksial

<a href="http://www.kayads.com/index.php?r=elcombate617"><img src="http://www.kayads.com/img/banner1.gif" border="0" width="468" height="60"/></a>
Cara kerja Master silinder jenis Tandem
Keadaan normal
Sil primer torak I dan II berada di antara lubang kompensasi dengan lubang penambahan
Lubang penambahan dan kompensasi selalu berhubungan dengan reservoir
Saat  pedal trem ditekan
Torak I bergerrak maju dan menutup lubang kompoensasi
Timbul tekanan hidraulik di depan torak I dan mendorong torak II maju menutup lubang kompensasi
Tekanan hidraulis di depan torak I dan II disalurkan ke masing-masing silunder roda
Saat pedal rem dilepas
Torak I dan II bergerak kembali ke belakang oleh pegas
Bersama dengan itu minyak rem di bel;akang sil primer mengalir ke depan torak I, II melalui lubang pengisian
Bila minyak rem di depan torak (I dan II) sudah penuh, minyak rem mengalir dari silinder ke reservoir melalui lubang kompensasi
Bila terjadi kebocoran
Silinder master jenis tandem, dengan sistem 2 sirkit sekarang banyak digunakan pada kendaraan untuk mengatasi kebocoran pada salah satu sistem rem, maka sistem rem yang lain masih bisa berfungsi
Kebocoran terjadi pada pipa R
Torak I slip, tekanan rem hidraulis pipa (R) nol
Torak I mendorong torak II cairan rem sistem dua ditekan torak II maka pipa (F) bertekanan
Cairan rem, sistem satu kurang
Kebocoran terjadi pada pipa F
Torak I menekan cairan rem sistem satu maka pipa (R) bertekanan
Tekanan rem hidraulis sistem satu mendorong torak II
Torak II slip sampai pembatas, karena tekanan rem hidraulis pipa (F) nol
Minyak rem sistem dua kurang
Pentil Dasar
Fungsi :
Sistem rem tromol perlu tekanan pendahuluan sil-sil silinder akan ditekan oleh silinder master lebih keras    udara tidak bisa masuk
Sedikit tekanan hidraulis  sudah ada gaya

Cara kerja :

Keadaan normal :
-        Katup pentil
1 menutup saluran keluar pada sil karet
-        Sil karet 2 tertekan oleh pegas
-        Saluran cairan rem dari silinder master ke silinder roda terputus


Pedal rem ditekan :
Katup oentil terbuka oleh tekanan hidraulis di dalam silinder master
Tekanan cairan rem mengalir ke silinder roda melalui lubang pengualaran pada katup pentil


Pedal rem dilepas :
Lubang poengeluaran tertutup oleh katup pentil yang dibantu dengan isapan torak
Bersamaan dengan itu, sil karet terbuka oleh tekanan balik cairan rem dari silinder roda
Minyak rem dari silinder roda mengalir ke silinder roda
Bila tekanan hidraulis seimbang, sil karet menutup lagi (terputus)


Pentil dasar rem cakram
Konstruksi :
-        Rem cakram perlu pengurangan tekanan hidraulus sampai nol bar
-        Tidak ada tekanan pendahuluan roda rem cakram
-        Pentil dasar diperlukan untie pembuangan udara
-        Digunakan pada intern diagonal rem cakram

Pertukaran :
-        Pentil dasar mempunyai lubang bypass

Fungsi :
Pada pekerjaan biasa tekanan diatur oleh lubang by pass sampai nol bar
Perlu pemompaan, tekanan kemali ke silinder master perlahan pada pentil dasar berfungsi seperti yang biasa

Sistem Kontol
Sistem kontrol berfungsi untuk mengetahui kebocoran pada sirkit rem hidraulisMacam-macam sistem kontrol
Sistem torak dengan satu saklar

Keadaan normal
Bila kedua sirkit rem bekerja baik, tombol saklar bebas diantara torak kontrol dan lampu kontrol mati
Sirkit satu bocor
Tekanan cairan rem menekan torak kontrol tekanan
Tombol saklar di dorong torak kontrol kebawah
Lampu kontrol mati
Torak kontrol
Tombol saklar
Saklar
Lampu
Sirkit dua bocor
Tekanan cairan rem menekan torak kontrol kekiri
Tombol saklar didorong torak kontrol ke bawah
Lampu kontrol mati


Bila satu sistem bocor masih adasetengah gaya pengereman

Sistem listrik dengan dua saklar

Bila sistem rem hidraulis belum bekerja lampu mati
Bila kedua sistem rem berfungsi lampu mati
Bila sistem rem berfungsi hanya satu lampu menyala
Saklar dan nama bagian-bagiannya


1.      Lengan kontak
2.      Terminak negatif
3.      Diagragma
4.      Isolasi
Sistem rem belum bekerja

Lengan kontak menghubungkan terminal 82 dengan terminal negatif
Lampu pengontrol mati
Terminal 81 berhubungan dengan arus positif
Terminal 82 berhubungan dengan terminal lampu


Tekanan hidraulis pada kedua saklar rem
Kedua saklar dihubungkan dengan positif
Lampu tidak menyala karena tidak dihubungkan dengan massa
Sistem rem I hidraulis bocor

Arus listrik dariterminal positif 81 (II)       82 (II) dan 82 (I)          massa
Terjadi rangkaian tertutup
Lampu kontrol menyala

Sistem rem II hidraulis bocor

Arus listrik dari terminal positif 81 (I)
           82 (I)          lampu
           82 (II)         massa
Terjadi rangkaian tertuitup
Lampu kontrol menyala

Silinder master Port Less

Ciri-ciri :
Tidak ada lubang kompensasi
Letak lubang pengisian didasar silinder
Terdapat katup pengisisan
Tekanan terbangun setelah katup saluran pengisian tertutup
Bagian-bagiannya

Cara kerja :

Saat belum bekerja ;
Pegas torak mendorong torak sampai pada posisi pembatas
Batang katup menatrik katup kearah menjauhi saluran                saluran pengisian terbuka
Ruang kerja sislinder master berhubungan langsung dengan tabung persediaan cairan rem
Sat pedal rem diinjak
Torak terdorong kekiri oleh batang dorong pedal kearah mendekati dasar sislinder
Pegas katup pengisian mendorong katup ke arah saluran pengisian            saluran pengisian                       saluran pengisian tertutup tidak ada hubungan antara ruang kerja dengan tabung persediaan cairan rem
Torak terus bergerak        cairran rem mengalir ke silinder roda dan selanjutnya tekanan terbanguan sesuai besarnya gaya injak kaki

Saat setelah poengereman :
Pedal rem dilepas injakan        gaya dorong torak hilang         pegas torak mendorong torak kearah posisi semula
Jika telah sampai pada posisi pembatas         katup pengisian tertarik    saluran pengisian terbuka       cairan rem dari tabung silinder masuk keruang kerja

kattup pengisian menutup : saat langkah tekan
Tekanan semakin besar      katup pengisian menutup semakn rapat
Katup pengisian membuka : saat setelah torak kembali pada posisi pembatas
Jika terjadi endapan pada dasar tabung persediaan     kerja katup terganggu        silinder master tidak berfungsi

Lampiran
Macam-macam sirkit hidraulis rem pada kendaraan
Jenis sirkit
Digunakan pada kendaraan Mark, Type, tahun
Satu sirkit

Dua sirkit sistem aksial

Dua sirkit sistem diagonal