About

Saturday, April 5, 2014

BATERAI / ACCU /AKI



Baterai adalah penyimpanan tenaga listrik. Hal ini terjadi dengan proses elektrokimiaTenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga kimia saat baterai diisi arus dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik saat baterai dibebani.

    Fungsi baterai :
1.   Menyimpan energi listrik dari alternator saat mesin hidup sehingga baterai siap pakai
2.    Menghidupkan mesin (elektrik starter)
3.    Melayani kebutuhan energi listrik untuk peralatan listrik pada mobil saat mesin mati.
        Berdasarkan prinsip kerja baterai terdiri dari beberapa sel. Setiap sel terdapat pelat elektrode positip dan pelat elektrode negatif yang berada dalam elektrolit asam sulfat, setiap sel menghasilkan tegangan 2 volt. Lewat pengabungan secara seri 6 sel baterai dapat menghasilkan tegangan 12 volt sesuai dengan tegangan spesifikasi baterai pada umumnya.
Sebuah sel baterai terdiri dari pelat electrode positip dan pelat electrode negatip. Pelat – pelat elektrode terbuat dari pelat timbel berpori, dengan maksud memepermudah reaksi kimia pada permukaan perpori tersebut. Bahan aktip pelat elektrode positip adalah timbel dioksida (PbO2) berwarna coklat dan untu7k pelat elektrode negatip adalah timbel murni (Pb) berwarna abu-abu. Elektrolit baterai terdiri dari kurang lebih 37 % Sulfat (SO4) yang diencerkan dengan 63 % air (H2O)
       Untuk memperbesar kapasitas baterai maka setiap sel terdiri dari banyak pelat-pelat elektrode baterai dimana plat negatip satu lebih banyak dari pelat positip dengan tujuan memperkuat proses elektro kimia sehingga muatan listrik lebih banyak.
Diantara pelat-pelat elektrode dipisahkan atau dibatasi dengan separator yang terbuat dari serat-serat gelas dan lembaran ebonit berpori.
      Blok-blok sel baterai disatukan secara seri menjadi satu blok baterai untuk memperoleh tegangan yang lebih tinggi. Secara umum spesifikasi baterai adalah 12 volt sehingga membutuhkan 6 blok sel yang masing-masing bertegangan 2 volt.

         KAPASITAS BATERAI

Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam baterai disebut kapasitas. Hal ini juga menentukan besar kecilnya ukuran suatu baterai.          
Kapasitas baterai tergantung pada: Jumlah         massa aktip dalam plat – plat baterai, jumlah elemen – elemen , Luas penampang pelat baterai yang terendam dalam elektrolit baterai 

          KAPASITAS= AMPERE X JAM
Disingkat                      Q = I x t

Dimana :
                Q = Kapasitas baterai (I x t) dalam AH
                 I = Arus pemakaian dalam ampere
                T = Waktu pemakaian hingga tegangan 1,75 V setiap sel

Kapasitas spesifik
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norm), kapasitas spesifik ditentukan oleh besarnya arus pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga tegangan sel turun menjadi 1,75 volt.

Berat jenis elektrolit
Berat jenis elektrolit ( r ) dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi isian baterai. Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer
.Jika dari hasil pengontrolan berat jenis antara sel yang satu dan yang lain terdapat perbedaan lebih dari 0,025 Kg/I, maka hal itu disebabkan ketidak-samaan tinggi elektrolitnya lagi.
Jika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau baterai sudah tua atau terlalu kehabisan arus.
Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam elektrolitnya, akibatnya semakin kecil / rendah berat jenis elektrolit tersebut.
Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka baterai harus ditambah dengan air suling.

         Kerusakan sel akibat pensulfatan
            Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal sulfat yang halus.   Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah kristal – kristal itu berubah menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian disebut pensulfatan.
      Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan 
menghalang – halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan ini baterai diisi dengan arus, maka baterai menjadi panas dan tegangan tiba – tiba naik secara tajam

1. Pengisian dan Pengosongan Baterai dengan Sendirinya
Pengisian Baterai
Baterai hanya bisa diisi dengan arus searah . Pengisian baterai dapat dibedakan antara pengisian normal dan pengisian cepat.
Pengisian normal
Besar arus pengisian 10 % dari angka kapasitasnya.
Contoh :Baterai dengan kapasitas 44 Ah dapat diisi secara normal dengan arus  pengisian 4,4 Ampere.
Waktu pengisian : 12 – 15 jam, bila baterai 100 % kosong.




Pengisian Cepat
Baterai dapat diisi dengan besar arus pengisian 5 s/d 10 kali besar arus pengisian normal sampai tegangan baterai mencapai tingkat terjadinya titik-titik gas (tegangan sel 2,4 Volt)
Lama pengisian sampai satu jam. Pengisian seperti ini tidak merusak baterai.













0 komentar: